Kelurahan Ikuti Pelatihan Pengelolaan Informasi Publik Berbasis Web

Hari Selasa, tanggal 25 Februari 2020 

YOGYAKARTA- Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfosandi) Kota Yogyakarta menggelar pelatihan pengelolaan  dan pengembangan website resmi di 15 kelurahan di Kota Yogyakarta, Selasa (25/2/2020). Kegiatan yang dilaksanakan di kantor Kominfosandi tersebut, ditujukan untuk mendorong masing-masing kelurahan menguasai pengelolaan informasi melalui website.

Sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, mengamanatkan kewajiban setiap badan publik menyediakan informasi publik.  Dalam rangka itu, Dinas Kominfo Kota Yogyakarta mendorong terwujudnya sumber daya manusia (SDM) di tingkat kelurahan yang mandiri dan berdaya dalam mengelola informasi publik.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Dinas Kominfosandi Kota Yogyakarta, Valentina Anggrainy,  menjelaskan pentingnya layanan penyampaian informasi publik. Bagi admin sebagai pengendali website resmi kelurahan dituntut secara aktif mengupdate perkembangan informasi baik dari agenda kegiatan di kelurahan, perkampungan ataupun potensi-potensi lokal.

"Kalau kendalanya keterbatasan  jumlah SDM, maka pengelolaan website bisa disambi oleh SDM kelurahan tapi tetap harus diperhatikan. Karena update informasi ini belum sampai harian, masih berkala, " terang dia.

Dalam acara itu dilaksanakan pelatihan khusus teknik melakukan upload konten yang akan dipublikasikan di website.  Kegiatan pelatihan tersebut mengundang sebanyak 15 perwakilan kelurahan, yang merupakan zona A dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta.

Dari 15 undangan yang hadir, sebanyak tujuh perwakilan hadir yaitu dari Kelurahan Panembahan, Notoprajan, Bausasran, Tegalpanggung, Kadipaten, Gedongkiwo dan Suryodiningratan. Pun, para peserta terlihat semangat mengikuti acara pelatihan. Deny Wahyudi, utusan dari Kelurahan Kadipaten, mengaku sudah tidak ada masalah dalam teknik pemostingan konten.  Namun untuk membuat konten pemberitaan, ia mengaku belum siap. "Tapi siap untuk belajar, " terang dia.

Sementara delapan perwakilan tidak hadir yaitu dari Suryatmajan, Patehan, Pakuncen, Patangpuluhan, Wirobrajan, Mantrijeron, Ngupasan dan Ngampilan. Salah satu pegawai di Kelurahan Kepatihan, Suparti mengaku tidak bisa hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut karena harus standby di Kantor Kelurahan karena semua pegawai sedang ada tugas ke luar.

Agenda pelatihan tersebut teragenda dalam tiga hari, Selasa - Kamis (25 - 27 Februari), dengan pembagian tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 15 kelurahan. (*)